By : Kategori : Humas 01 Oct 2025 08:28:18

Tanjung Priok, 23 April 2025 — Dalam rangka menindaklanjuti hasil Rapat Pembahasan Profil Terminal, Identifikasi Risiko Operasional, dan Antisipasi Kemacetan Jalan Raya akibat aktivitas pelabuhan, Pelaksana Harian (Plh.) Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Utama Tanjung Priok, Irjen. Pol. Capt. Hermanta, S.H., M.M., M.Mar., memimpin Rapat Koordinasi Pelayanan Kapal dan Barang di Pelabuhan Utama Tanjung Priok pada Rabu (23/4).
Rapat ini bertujuan untuk menyusun langkah strategis dalam meningkatkan efisiensi operasional pelabuhan, mengurai potensi kemacetan, serta menjaga kelancaran arus kapal dan barang. Dalam pembahasan tersebut, KSOP menekankan pentingnya pengelola terminal untuk secara berkala dan aktual melaporkan data Yard Occupancy Ratio (YOR) dan jumlah peti kemas berstatus longstay. Apabila tingkat YOR melebihi standar internasional dan pemerintah, yaitu 65%, maka kapal akan dialihkan ke terminal lain yang tingkat YOR-nya masih berada di bawah batas tersebut. Sementara itu, peti kemas dengan status longstay akan dilakukan Pemindahan Lapangan Penumpukan (PLP) ke Tempat Penimbunan Sementara (TPS) yang berada di Lini 2. Langkah ini dilakukan guna menjaga keseimbangan antara kapasitas operasional terminal dengan kondisi jalan agar arus logistik tetap berjalan lancar.
Selain itu, KSOP juga akan menerapkan kebijakan pemerataan lokasi sandar kapal (sharing berthing) di seluruh terminal Pelabuhan Tanjung Priok. Langkah ini diambil untuk memastikan kelancaran arus kapal yang akan bersandar sekaligus mencegah terjadinya antrean di pelabuhan. Di sisi lain, kegiatan penerimaan barang (receiving) ke pelabuhan maupun pengeluaran barang (delivery) dari pelabuhan setelah proses bongkar muat akan dilakukan sesuai dengan volume dan kecepatan layanan yang telah disepakati oleh seluruh pihak terkait, termasuk operator terminal, perusahaan pelayaran, serta pemilik barang (importir maupun eksportir).
Melalui koordinasi dan langkah-langkah strategis ini, KSOP Utama Tanjung Priok berkomitmen untuk terus meningkatkan efisiensi operasional pelabuhan sekaligus meminimalkan dampak kemacetan di sekitar kawasan pelabuhan. Sinergi antara pengelola terminal, operator, dan seluruh pemangku kepentingan menjadi kunci utama dalam menciptakan sistem logistik yang efisien, terintegrasi, dan berdaya saing tinggi di Indonesia.